Rabu, 24 November 2010

KEUNIKAN MATEMATIKA

MATEMATIKA/ KEUNIKAN MATEMATIKA

Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat khas kalau dibandingkan dengan disiplin ilmu yang lain. Karena itu kegiatan belajar dan mengajar matematika seyogyanya juga tidak disamakan begitu saja dengan ilmu lain. Karena peserta didik yang belajar matematika itupun berbeda-beda pula kemampuannya,maka kegiatan belajar dan mengajar haruslah diatur sekaligus memperhatikan kemampuan yang belajar dan hakekat matematika
Hudojo, 1988: 1). Lebih lanjut Hudojo (1988: 3) mengatakan bahwa matematika berkenaan dengan ide-ide/konsep-konsep abstrak yang tersusun secara hirarkis dan penalarannya deduktif. Hal tersebut membawa akibat kepada bagaimana terjadinya proses belajar matematika.

Keajaiban dan keunikan Matematika
Saat siswa belajar suatu materi terutama materi yang berkaitan dengan hitung menghitung tentunya diperlukan suatu kondisi yang dapat merefresh ulang semangat belajarnya. Tentunya dengan permainan & teka-teki matematika kita dapat mengembalikan ataupun mengembalikan perhatian siswa untuk mengikuti dan mendengarkan apa yang kita sampaikan.
Dalam belajar matematika banyak sekali keajaiban dan keunikan yang dapat ditemukan, yang menakjubkan serta dapat memicu kreativitas dan kecerdasan. Apalagi bila apa yang mau Anda pelajari dianggap sangat menantang, sehingga teman-teman Anda menyangka bahwa Anda mempunyai kelebihan dan keunikan yang khas. Dalam tulisan ini banyak masalah yang dapat memberikan Anda kemampuan khusus. Misalnya beberapa kasus yang berkaitan dengan;

1. 100 ekor burung bangau
2. Turnamen
3. Tali
4. 7 x 3 = 100
5. Tambah atau kurang
6. Seni mental aritmatika
7. Angka urut yang mempesona
8. Persamaan angka urut
9. Pusaran matematika
10. Deret Fibonacci
11. Bujur sangkar ajaib
12. Petak Ajaib Melancholia
13. Mengoreksi secara kilat
14. Menebak bilangan
15. Merencanakan penjumlahan
16. Melacak masa lalu
17. Kapan teman kita lahir
18. Hub. Proklamasi dengan letak negara
19. Mengukur karpet pada tangga.
20. Menebak pikiran
21. Korek api
22. Menebak umur
23. Menebak tanggal lahir dan bulan lahir
24. Menebak uang saku
25. Perkalian dengan 11
26. Perkalian dengan 101
27. Pengkuadratan
28. Pengkuadratan akhir 5
29. Penjahat vs polisi
30. 1000
31. Membuat pintu
32. Membuat rumah
33. Segitiga ajaib
34. Menebak hasil pengurangan
35. Menebak kata pertama halaman buku
36. Menebak operasi penjumlahan
37. Kartu 1
38. Kartu 2
39. Kartu 3
40. Menebak Dadu yang tersembunyi
41. Menebak plat sepeda motor atau mobil
42. Sisa Uang
43. Permainan Matematika-Menebak Tanggal Lahir Orang Lain
44. Menebak Angka
45. Keunikan Angka Matematika
46. PERMAINAN 23
47. Telepati
48. Menjual Minyak
49. Seekor Siput
50. Menentukan hari dari tanggal,bulan dan tahun
51. Ganjil atau Genap?
52. Menebak nomor sepatu dan nomor celana
53. Nilai Tempat
54. Teka-Teki dengan Kuadrat
55. Menjadi Tukang Sihir dalam Perhitungan
56. Menebak Hari dan Tanggal Suatu Peristiwa
57. Menetapkan Waktu
58. Jam dan Dadu
59. Kartu Domino
60. Sandi Harga

Belajar matematika dapat sangat menarik seperti halnya belajar membaca buku cerita misterius. Dalam belajar matematika terdapat banyak teka-teki, trik-trik, ide-ide yang sangat menarik, dan bisa menjadi tantangan yang mengasyikkan untuk dikerjakan. Bila Anda dalam belajar matematika dengan cara membaca sendiri, Anda akan menemui banyak ide-ide baru yang sangat menarik.
Karena banyaknya masalah-masalah yang aneh dan menakjubkan dalam teka-teki matematika sehingga para siswa senantiasa tertarik untuk mengetahui apa sebenarnya yang membuat aneh atau menakjubkan dalam perhitungan melalui teka-teki matematika tersebut. Dengan ketertarikan untuk mengetahui sesuatu yang aneh atau yang dianggap misterius dalam hal perhitungan melalui teka-teki matematika, para siswa akan selalu merasa senang dan ceria melakukan perhitungan yang pada akhirnya dapat mening katkan keterampilan berhitung bagi para pembaca, serta memungkinkan menemukan teka-teki yang bermanfaat.
Semuanya terjadi karena keunikan dari matematika itu sendiri. Anda juga dapat mengembangkan masalah tersebut lebih jauh lagi dengan gaya yang serupa atau sedikit variasi. Memang, tidak terbatas banyaknya trik matematis yang dapat Anda kembangkan sendiri, juga terdapat banyak cara yang menarik yang dapat Anda gunakan dari materi ini.
Salam dahsyat luar biasa……
Sukses sukses sukses

Jumat, 15 Mei 2009

Lima Mitos Sesat Seputar Matematika

BANYAK mitos menyesatkan mengenai matematika. Mitos-mitos salah ini memberi andil besar dalam membuat sebagian masyarakat merasa alergi bahkan tidak menyukai matematika. Akibatnya, mayoritas siswa kita mendapat nilai buruk untuk bidang studi ini, bukan lantaran tidak mampu, melainkan karena sejak awal sudah merasa alergi dan takut sehingga tidak pernah atau malas untuk mempelajari matematika. Meski banyak, namun ada lima mitos sesat yang sudah mengakar dan menciptakan persepsi negatif terhadap matematika.

Mitos pertama, matematika adalah ilmu yang sangat sukar sehingga hanya sedikit orang yang atau siswa dengan IQ minimal tertentu yang mampu memahaminya. Ini jelas menyesatkan. Meski bukan ilmu yang termudah, matematika sebenarnya merupakan ilmu yang relatif mudah jika dibandingkan dengan ilmu lainnya. Sebagai contoh, amati perbandingan soal untuk siswa kelas 6 sebuah SD swasta berikut ini. Soal pertama, “Sebutkan 3 tarian khas daerah Kalimantan Tengah.” Soal kedua, “ Sebuah lingkaran dibagi menjadi tiga buah juring dengan perbandingan masing-masing sudut pusatnya adalah 2 : 3 : 4, maka hitung besar masing-masing sudut pusat juring-juring tersebut“ .

 ernyata, persentase siswa yang menjawab benar soal kedua lebih besar dibandingkan persentase siswa yang menjawab benar soal pertama. Tanpa ingin mengundang perdebatan, contoh di atas menunjukkan, bahwa matematika bukanlah ilmu yang sangat sukar. Soal matematika terasa sulit bagi siswa-siswa kita karena mereka tidak memahami konsep bilangan dan konsep ukuran secara benar semasa di sekolah dasar. Jika konsep bilangan dan ukuran dikuasai, maka pekerjaan menganalisis dan menghitung menjadi hal yang mudah dan menyenangkan.

Mitos kedua, matematika adalah ilmu hafalan dari sekian banyak rumus. Mitos ini membuat siswa malas mempelajari matematika dan akhirnya tidak mengerti apa-apa tentang matematika. Padahal, sejatinya matematika bukanlah ilmu menghafal rumus, karena tanpa memahami konsep, rumus yang sudah dihafal tidak akan bermanfaat. Sebagai contoh, ada soal berikut, “Benny merakit sebuah mesin 6 jam lebih lama daripada Ahmad. Jika bersama-sama mereka dapat merakit sebuah mesin dalam waktu 4 jam, berapa lama waktu yang diperlukan oleh Ahmad untuk merakit sebuah mesin sendirian ?”.

Seorang yang hafal rumus persamaan kuadrat tidak akan mampu menjawab soal tersebut apabila tidak mampu memodelkan soal tersebut ke dalam bentuk persamaan kuadrat. Sesungguhnya, hanya sedikit rumus matematika yang perlu (tapi tidak harus) dihapal, sedangkan sebagian besar rumus lain tidak perlu dihafal, melainkan cukup dimengerti konsepnya. Salah satu contoh, jika siswa mengerti konsep anatomi bentuk irisan kerucut, maka lebih dari 90 persen rumus-rumus irisan kerucut tidak perlu dihafal.

Mitos ketiga, matematika selalu berhubungan dengan kecepatan menghitung. Memang, berhitung adalah bagian tak terpisahkan dari matematika, terutama pada tingkat SD. Tetapi, kemampuan menghitung secara cepat bukanlah hal terpenting dalam matematika. Yang terpenting adalah pemahaman konsep. Melalui pemahaman konsep, kita akan mampu melakukan analisis (penalaran) terhadap permasalahan (soal) untuk kemudian mentransformasikan ke dalam model dan bentuk persamaan matematika. Jika permasalahan (soal) sudah tersaji dalam bentuk persamaan matematika, baru kemampuan menghitung diperlukan. Itu pun bukan sebagai sesuatu yang mutlak, sebab pada saat ini telah banyak beredar alat bantu menghitung seperti kalkulator dan komputer. Jadi, mitos yang lebih tepat adalah matematika selalu berhubungan dengan pemahaman dan penalaran.

Mitos keempat, matematika adalah ilmu abstrak dan tidak berhubungan dengan realita. Mitos ini jelas-jelas salah kaprah, sebab fakta menunjukkan bahwa matematika sangat realistis. Dalam arti, matematika merupakan bentuk analogi dari realita sehari-hari. Contoh paling sederhana adalah solusi dari Leonhard Euler, matematikawan Prancis, terhadap masalah Jembatan Konisberg. Selain itu, hampir di semua sektor, teknologi, ekonomi dan bahkan sosial, matematika berperan secara signifikan. Robot cerdas yang mampu berpikir berisikan program yang disebut sistem pakar (expert system) yang didasarkan kepada konsep Fuzzy Matematika. Hitungan aerodinamis pesawat terbang dan konsep GPS juga dilandaskan kepada konsep model matematika, goneometri, dan kalkulus. Hampir semua teori-teori ekonomi dan perbankan modern diciptakan melalui matematika.

Sedangkan mitos kelima menyebutkan, matematika adalah ilmu yang membosankan, kaku, dan tidak rekreatif. Anggapan ini jelas keliru. Meski jawaban (solusi) matematika terasa eksak lantaran solusinya tunggal, tidak berarti matematika kaku dan membosankan. Walau jawaban (solusi) hanya satu (tunggal), cara atau metode menyelesaikan soal matematika sebenarnya boleh bermacam-macam.

Sebagai contoh, untuk mencari solusi dari dua buah persamaan, dapat digunakan tiga cara yaitu, metode subtitusi, eliminasi, dan grafik. Contoh lain, untuk membuktikan kebenaran teorema Phytagoras, dapat dipergunakan banyak cara. Bahkan menurut pakar matematika, Bana G. Kartasasmita, hingga saat ini sudah ada 17 cara untuk membuktikan teorema Phytagoras. Solusi matematika yang bersifat tunggal menimbulkan kenyamanan karena tegas dan pasti.

Selain tidak membosankan, matematika juga rekreatif dan menyenangkan. Albert Einstein, tokoh fisika terbesar abad ke-20, menyatakan bahwa matematika adalah senjata utama dirinya dalam merumuskan konsep relativitasnya yang sangat terkenal tersebut. Menurut Einstein, dia menyukai matematika ketika pamannya menjelaskan bahwa prosedur kerja matematika mirip dengan cara kerja detektif, sebuah lakon yang sangat disukainya sejak kecil.

Memang, cara kerja matematika mirip sebuah games. Mula-mula kita harus mengidentifikasi variabel-variabel atau parameter-parameter yang ada melalui atributnya masing-masing. Setelah itu, laksanakan operasi di antara variabel dan parameter tersebut. Yang paling menyenangkan, dalam melakukan operasi kita dibebaskan melakukan manipulasi (trik) semau kita agar sampai kepada solusi yang diharapkan. Kebebasan melakukan manipulasi dalam operasi matematika inilah yang menantang dan mengundang keasyikan tersendiri, bak sedang dalam permainan atau petualangan. Karena itu, tidak mengherankan jika terkadang kita menjumpai siswa yang asyik menyendiri dengan soal-soal matematikanya.

Selain itu, secara intrinsik matematika juga memiliki angka berupa bilangan bulat yang mengandung misteri yang sangat mengasyikkan. Misalnya Anda melakukan operasi perkalian maupun pertambahan terhadap dua bilangan tertentu, maka terkadang akan muncul bilangan yang memiliki bentuk simetri tertentu. Contoh lain, Anda dapat menunjukkan kemahiran menebak dengan tepat angka tertentu yang telah mengalami beberapa operasi. Bagi yang belum memahami matematika, kemampuan Anda menebak angka dianggap sihir, padahal itu merupakan operasi.

Matematika adalah ilmu yang mudah dan menyenangkan. Karena itu, siapa pun mampu mempelajarinya dengan baik. Untuk itu, tugas utama kita adalah merobohkan mitos-mitos sesat di sekeliling matematika. ***

Rabu, 08 April 2009


" TIADA HIDUP TANPA KEGAGALAN ,KEKALAHAN , DAN KEJATUHAN............

AIR SUNGAI MENUJU LAUT MELEWATI JALAN YANG BERLIKU......

BERDIRILAH TEGAK KEMBALI.............................

JANGAN MEMANDANG KE BELAKANG , MASA LALU TELAH BERLALU....................

HIDUP BERJALAN TERUS............................

LANGIT YANG ABADI TETAP TIDAK BERUBAH DAN HIDUP BAGAIKAN BENTUKAN GERAKAN AWAN DI ANGKASA YANG SELALU BERUBAH-UBAH TIDAK MEMILIKI KETETAPAN DAN TIDAK ABADI . "